Andai Al-Qur’an bisa bicara, ia akan berkata :
“Waktu kau masih kanak-kanak kau bagai teman sejatiku, dengan wudhu’ kau
sentuh aku,dalam keadaan suci kau pegang aku, kau baca dengan lirih dan
keras, sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tidak berminat
lagi padaku, Apakah aku bacaan usang??
yang tinggal sejarah?
Sekarang kau simpan aku dengan rapi, kau biarkan aku sendiri aku menjadi kusam dalam lemari.